LAPORAN SINAU WISATA
KE BALI SMP N 3 DEPOK
11 Maret – 15 Maret 2016
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Disusun
Oleh :
Ø Aliya
Dikka Alvi Onita / 01
Ø Annisa
Widiasari / 05
Ø Ellieza
Dewi Ayu Sinthami / 09
Ø Nesya
Pramitasari / 15
Ø Nisa
Rahmawati / 17
Ø Novita
Dwi Anggraeni / 18
Ø Nurul
Aulia Iskandar / 20
Ø Armiftha
Fawnia Putri / 30
SMP
NEGERI 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
2015
/ 2016
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN
SINAU WISATA
SMP
N 3 DEPOK KE BALI
11
MARET – 15 MARET 2016
Disusun
Oleh :
Ø Aliya
Dikka Alvi Onita / 01
Ø Annisa
Widiasari / 05
Ø Ellieza
Dewi Ayu Sinthami / 09
Ø Nesya
Pramitasari / 15
Ø Nisa
Rahmawati / 17
Ø Novita
Dwi Anggraeni / 18
Ø Nurul
Aulia Iskandar / 20
Ø Armiftha
Fawnia Putri / 30
TELAH DISYAHKAN
Depok, 28 Maret 2016
Wakil
Kepala Urusan Kesiswaan
|
|
Wali
Kelas VIII C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Supriyana
S.Pd,M.Pd.I.
|
|
Rismanto
M.Or
|
|
Mengetahui,
Kepala
SMP N 3 DEPOK
Sukendar,
S.pd.,M.pd.
NIP
19631007 198412 1 003
|
|
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Kegiatan Sinau Wisata SMP
Negeri 3 Depok, Sleman , Yogyakarta ke Bali.
Penyusun
Laporan Kegiatan Sinau Wisata ini tidak
terlepas dari bimbingan dan arahan dari beberapa pihak. Oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak
Sukendar, M.pd. selaku kepala SMP N 3 Depok
2. Bapak
Supriyana, S.pd., M.pd. I. Selaku Wakil Kepala Urusan Kesiswaan SMP N 3 DEPOK
3. Bapak
Rismanto, M.Or Selaku Wali Kelas VIII C SMP N 3 DEPOK
4. Bapak/
Ibu Guru dan Karyawan SMP N 3 DEPOK
5. Teman
– teman dari SMP N 3 DEPOK yang tidak bisa kami sebutkan satu -satu
Atas
budi baik dan bantuan dari Bapak/ Ibu Guru dan Saudara, Semoga Allah SWT
memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda.
Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca serta bermanfaat bagi dunia
pendidikan. Bila ada kesalahan dalam penulisan baik sengaja maupun tidak disengaja, kami mohon maaf.
Depok,
28 Maret 2016
Hormat
Kami
Penyusun
BAB 1
·
Persiapan
Seluruh siswa kelas
VIII SMP Negeri 3 Depok berkumpul di sekolah pada jam 06.00-06.30 WIB dan
menerima penjelasan termasuk pengarahan sebelum pelaksanaan Sinau Wisata.
Kemudian para siswa bersiap-siap berangkat
dan mengemasi barang-barang ke dalam bus.
·
Perjalanan
:
Jum’at, 11 Maret 2016
Selama
perjalanan kami melihat pemandangan di kota-kota yang kami lewati.Kami melewati
beberapa kota dan kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.Adapun kota – kota
yang kami lewati adalah: Kabupaten Klaten, Kota Solo/Surakarta,Kabupaten Sragen
di Jawa Tengah,Kabupaten Ngawi, Kota/Kabupaten
Madiun, Kota /Kabupaten Nganjuk,Kota Jombang,Mojokerto,Pasuruan,Kabupaten
Probolinggo,Panarukan,Situbondo,Kemudian sampai di Banyuwangi.
Pada pukul 11.15 WIB kami tiba di Rumah
Makan Kurnia Ngawi Jatim untuk bersama-sama makan siang dan melaksanakan ibadah
sholat. Setelah shalat Dzuhur dan Ashar dengan di jamak kami melanjutkan
perjalanan. Pada pukul 19.00 WIB kami tiba di Rumah Makan Thongan Asri/Utama
raya besuki Probolinggo untuk bersama-sama makan malam dan melaksanakan ibadah
sholat. Kemudian kami melanjutkan perjalanan.
Sabtu,
12 Maret 2016
Pada
pukul 03.00 WIB kami tiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi untuk menyeberang
ke Pulau Bali. Kami dapat menikmati pemandangan laut dan keindahan saat di
dalam kapal. Pada pukul 07.00 WITA kami tiba di Pelabuhan Gilimanuk. Kami
berhenti di Rumah Makan Kenanga untuk mandi dan makan pagi.
Obyek wisata pertama di Bali yang kami
kunjungi adalah Danau Bratan Bedugul yang berupa Danau air tawar. Disini kita
dapat melihat pemandangan danau,berfoto,naik boat mengelilingi danau.
Setelah selesai kami makan siang, kami
menuju Joger. Setelah selesai berbelanja di Joger kami melanjutkan perjalanan
ke Sangeh. Sesampainya di Sangeh kami turun dari bis dan berjalan mengelilingi
Hutan Sangeh. Di dalam Sangeh terdapat banyak monyet dan terdapat Pohon Lanang
Wadon. Setelah selesai mengelilingi hutan Sangeh kami segera naik ke bis. Kami
melanjutkan perjalanan untuk melihat Tari Kecak di Waribang Sanur Bali. Kami
turun dari bis dan dibagikan selembaran kertas yang berisi sejarah Tari Kecak.
Masuk Waribang Sanur Bali kami langsung diajak berfoto dengan salah satu penari
yang memakai baju adat Bali. Di dalam kami duduk dan menonton Tari Kecak.
Kurang lebih 1 jam. Selesainya menontonTari Kecak kami segera keluar dan naik ke
dalam bis. Kami melanjutkan perjalanan ke hotel. Sesampainya di hotel kami
langsung check in, mengecek kondisi kamar, makan malam, dan mandi. Setelah itu
kami pun tidur.
Minggu,
13 Maret 2016
Hari kedua di Pulau
Bali, kami memulai perjalanan menuju Museum Bali, disana kami melihat sejarah –
sejarah Bali di masa lalu. Setelah di Museum Bali sekitar 1 jam kami
melanjutkan perjalanan menuju Bajra Sandhi di sana kami menaiki tangga untuk
menuju bagian paling atas di Bajra Sandhi. Setelah dari Bajra Sandhi kami menuju
Pantai Tanjung Benoa disana kami pergi ke Pulau Penyu dan kami melihat penyu,
ular, anjing, biawak. Setelah dari
Tanjung Benoa kami melanjutkan ke Pantai pandawa. Di Pantai Pandawa kami
menaiki Kano, dengan tarif 50.000/jam.
Setelah kami menaiki kano, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta.
Perjalanan menuju Pantai Kuta sangat menegangkan karena jalanan yang kami
lewati banyak bebatuan. Sebelum perjalanan ke Kuta, kami berganti kendaraan menaiki angkot. Di perjalanan kami tidak merasakan kenyamanan karena kami
duduk dengan berhimpit-himpitan. Kami sampai di Kuta pada pukul 19.00 WITA. Di
Kuta kami kecewa karena kami tidak jadi melihat sunset karena waktu tiba kami
di sana terlambat. Kami di sana hanya 15 menit, setelah itu kami melanjutkan
perjalanan ke Krisna. Setibanya di Krisna kami langsung berbelanja sesuai
dengan keinginan masing-masing. Setelah berbelanja kami menuju hotel untuk
beristirahat tetapi sebelum tidur kami membereskan barang-barang yang akan
dibawa kembali ke Yogyakarta.
Senin,
14 Maret 2016
Hari itu kami berwisata ke Tanah Lot,
sesampainya di Tanah Lot kami melihat pemandangan dari tepi Tanah Lot. Sebagian
dari kami yang tidak berhalangan, pergi melihat ular suci di dalam gua. Setelah
itu kami mengantri di air suci untuk
membasuh muka. Setelah selesai dari Pantai Tanah Lot kami melanjutkan ke Pelabuhan Gilimanuk, kami
berhenti untuk makan siang di rumah makan setempat. Pukul 14.00 WITA kami
sampai di Pelabuhan Gilimanuk dan pukul 15.00 WIB kami sampai di Pelabuhan
Ketapang. Kami melanjutkan perjalanan
menuju Yogyakarta dan saat di Banyuwangi kami terjebak macet. Pada pukul
19.00 WIB kami sampai di Probolinggo untuk makan malam dan beribadah. Seletah
itu kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Jogja.
Selasa,
15 Maret 2016
Akhirnya pada hari
selasa pukul 08.00 WIB kami sampai di sekolah dengan selamat.
Bab 2
·
Obyek Wisata di Pulau Bali
Danau Bratan Bedugul
Disusun Oleh: Nurul Aulia Iskandar 20/VIII C
Danau Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan,
yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Bratan terbilang cukup
istimewa.
Berada di jalur jalan provinsi yang
menghubungkan Denpasar-Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka
Karya menjadikan tempat ini menjadi salah
satu andalan wisata pulau Bali.
Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan
akomodasi yang memadai.
Di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat pemujaan kepada
Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
Pura Ulun Danu Bratan atau Bratan
Pura merupakan sebuah candi
air besar di Bali, Indonesia - candi utama air lainnya menjadi Pura Ulun Danu
Batur. Kompleks candi
ini terletak di tepi barat laut Danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul. candi air memenuhi seluruh wilayah
di daerah aliran; di tepi hilir ada banyak candi kecil air yang spesifik untuk
setiap asosiasi irigasi (subak).
Candi ini sebenarnya digunakan untuk
upacara persembahan untuk dewi Dewi Danu, dewi air, danau dan sungai. Danau
Bratan merupakan salah satu danau penting dalam hal irigasi.
Kompleks ini dibangun pada tahun 1633 yang tersebar di beberapa pulau. Meru, dengan sebelas atap didedikasikan
untuk Siwa dan istrinya Parwati. Buddha pun juga memiliki ditempat dalam kuil
dewa Hindu tersebut.
Danau Bratan dikenal sebagai danau
"gunung suci", kawasan ini sangat subur, terletak pada ketinggian
1.200 meter, dan beriklim sangat dingin.
Pengalaman berada di Bedugul saya dan
teman saya menaiki speedboat untuk mengelilingi danau dengan tarif Rp 30.000 /
orang.
JOGER JELEK
SEJARAH SINGKAT TENTANG NAMA
JOGER
Dulu (sebelum 1981) kata atau gabungan dari lima
hurup J+O+G+E+R memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum
pernah kita lihat maupun dengar dipakai dimanapun, kapanpun maupun oleh
siapapun juga, tapi pada akhir tahun 1980, ketika kami merencanakan untuk
memilih sebuah nama bagi toko kecil kami yang waktu itu akan kami buka di
jl.Sulawesi 37, Denpasar (tepat didepan Pasar Badung - Pasar Tradisional
terbesar di Bali), oleh pihak kantor perdagangan, kami diminta dan bahkan
diwajibkan untuk memilih sebuah nama bagi toko kami, agar toko kami bisa
dibedakan dengan toko-toko orang lain yang tentu saja juga atau bahkan sudah
punya nama, seperti Toko Sinar Mas, Toko Merdeka, Toko Jaya Abadi, Toko Murah,
Toko Sederhana dan lain- lainnya, tapi kami atau saya (Joseph Theodorus
Wulianadi) yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah
tempat tidur) dikota Denpasar (ibu kota Bali) yang tampaknya memang sudah
terbiasa untuk bersikap "lain daripada yang lainya" (suka nyeleneh)
waktu itu seperti biasa atau secara alami, subyektif, otonom (merdeka) dan
wajar menolak untuk menamai toko kami dengan nama yang umum atau apalagi yang
berbau " public domain". Dan seperti yang juga saya lakukan, waktu
itupun saya (untuk beberapa hari) memutar otak(berpikir/berdebat dengan diri
saya sendiri), merenung dan bermeditasi untuk mengotak- atik beberapa huruf
maupun kata untuk diolah menjadi sebuah nama yang minimal harus benar-benar
uniek. Dan waktu itu bukanlah hanya sekadar kebetulan kalau kami/ saya memilih
lima huruf berbunyi JOGER untuk menamakan toko kami yang akan kami buka
waktu itu sedang kami urus izin dagangnya. Karena gabungan lima huruf berbunyi JOGER
itu memang sengaja kami buat bukan hanya karena benar-benar lain daripada yang
lain, melainkan juga karena nama/ istilah/ bunyi JOGER itu adalah juga
merupakan sebuah itikat/ niat/ hasrat/ tujuan/ maksud yang murni muncul dan
keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/ atau menghargai
kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan teman sekolah saya dulu (di
Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, tahun 1970-an) yang telah
menghibahkan dana segar sebesar US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan kami(saya
dan istri saya tercinta Ery Kusdarijati) dimana nama JOGER (huruf E-nya
dibaca seperti " E" dalam menyebut "ENAK" atau
"EKONOMI" ) itu adalah merupakan penggabungan antara dua huruf nama
depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan tiga huruf nama depan teman kami
Mr. GERhard Seeger, dimana disamping memang benar-benar berbunyi baru ( murni
hasiinovasi kami/ bukan karya orang lain/bukan public domain), berbeda dan
uniek, ternyata nama JOGER ini memang juga mudah diingat, enak di
dengar, berbau jantan dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi
JOGER tersebut. Lalu mulai tanggal 19 Januari 1981 (hari lahir JOGER
), nama JOGER itu pun secara praktis, de facto dan benar-benar terbuka
(di forum publicum) kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut,
karena waktu itu di samping mencantumkannya dalam izin dagang kami,nama JOGER
juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami.yang waktu ini
(ma'af!) masih perlu dan masih boleh berbunyi & berbau
kebarat-baratan,yaitu "ART & BATIK SHOP JOGER" yang yang
kami pajang di bagian depan atas toko kami.Dan sejak itu pulalah sebenarnya
nama JOGER murni merupakan hasil rekayasa atau ciptaan saya/kami
tersebut mulai kami pakai, jaga, pelihara serta tumbuhkembangkan nilai-nilai
moral, nilai-nilai sosial, ekonomi maupun spiritualnya dalam kiprah kami
sebagai "pengusaha yang seniman" atau "seniman yang
pengusaha" justru dengan senantiasa bersikap BAJU2RA6BER alias
bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung
jawab, BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami
pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara
sempit saja,melainkan juga bermanfaat bagi para stakeholder (sesama) maupun
bagi lingkungan hidup yang konon sama-sama kita cintai serta dambakan kelestariannya
secara wajar (adil & beradap) dan berkesinambungan. Demikianlah, dulu
sebelum 19 Januari1981sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat,
mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta
menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama
besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt
atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata
uniek/khas Mr. Joger yang walau pun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang
maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau
mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami
bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus
mengembangkan sayap ke sana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 (777), di
samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta
(sejak dulu memang tanpa nomer), Kuta,Bali ini saja, kami juga secara tegas
membatasi pembelian kaus-kaus (T-Shirts) JOGER, dan juga secara tegas
melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercap JOGER dan
bertanda tangan JOGER untuk di perjual belikan sebagai komoditi biasa di
luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik
Kaya-Kata JOGER, (Jl, Raya Kuta, Kuta, Bali). Terima kasih atas perhatian
serta simpati Anda pada JOGER yang kecil dan jelek, tapi sehat dan tidak
jahat ini.
Hutan Sangeh
Disusun
oleh: Ellieza Dawi Ayu S. 09 / VIII C
Taman
Wisata Alam Sangeh merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Pulai Bali.
Walaupun Sangeh belum setenar Pantai Kuta, Tanah Lot, atau pun tempat wisata
Sangeh ini juga memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang
berkunjung. Lokasi obyek wisata Sangeh hanya terletak sekitar 20 km saja dari
Denpasar.
Salah satu pesona dari Taman Wisata Alam Sangeh Bali
adalah wisata hutan yang didalam nya terdapat banyak sekali kera-kera yang
menghuni sekitaran hutan Sangeh. Untuk berkunjung ke Sangeh, pengunjung
hendaknya lebih berhati-hati, karena kera-kera di Sangeh terkenal dengan
kejahilannya, seperti mengambil barang bawaan pengunjung dan akan
mengembalikannya kalau pengunjung memberikan makanan kesukaannya seperti
pisang, kacang ataupun makanan lainnya. Yang menarik dari kera-kera penghuni Wisata
Alam Sangeh adalah mereka ternyata juga memiliki beberapa kelompok, dan
masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Tapi dari kelompok-kelompok
tersebut masih memiliki pemimpin tertinggi atau raja dari semua raja kera yang
ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi tersebut berdiam di suatu tempat luas.
Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura yang sangat terkenal
kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
Layaknya manusia ketika hendak memilih calon pemimpinnya,
kera-kera itu juga menetapkan kera yang dipilih yang dianggap memiliki kharisma
dan kekuatan yang diatas rata-rata. Para pemimpin ini memiliki hak-hak yang
melebihi kera lainnya terutama dalam mengawini kera betina atau dalam jatah
makanan. Bisanya kera yang dituakan atau dianggap rajanya kera akan diberikan
kesempurnaan untuk mendapatkan makanan sampai puas, baru setelah puas sisanya
diberikan kepada kera lainnya.
Menurut pengelola taman wisata ini, hutan wisata Sangeh
dibuatsebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini ditanami
pohon pala yang khusus ditadangkan dari Gunung Agung. Sangeh terleta 20 km di
sebelah utara Denpasar, di seberang jalan menuju Pelaga. Selain kera, daya
tarik dari obyek wisata ini adalah pura yang terletak di tengah pohon pala yang
disebut dengan Pura Bukti Sari.
Hutan pohon pala merupakan areal suci pura yang
dikeramatkan oleh masya rakat Desa Adat Sangeh. Di tengah hutan lebat hijau
terdapat banyakkera jinak yang sering mempesona para wisatawan. Selain pohon
pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat biasa
menyebutnya Pohon Lanang Wadon.
Di Bali, pohon pule memiliki banyak keistimewaan karena
kayunya sering digunakan untuk keperluan khusus, misalnya, membuat topeng yang
di pakai sebagai sungsungan.
TARI KECAK
Disusun oleh : Aliya Dikka Alvionita / VIIIC / 01
Kecak adalah jenis tari
Bali yang paling unik. Kecak tida diiringi dengan alat music / gamelan apapun,
tetapi ia diiringi dengan paduan suara sekitar 100 orang pria. Ia berasal dari
jenis tari sakral “sang hyang”. Pada tari Sanghyang seseorang yang sedang
kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan.
Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung para dewa atau leluhur
dapat menyampaikan sabdanya. Pada tahun 1930-an mulailah disisipkan cerita epos
Ramayana ke dalam tari tersebut. Secara singkat ceritanya adalah sebagai
berikut:
Karen akal jahat dewi
keyayi (ibu tiri) Sri Rama, putra mahkota yang syah dari kerajaan Ayodya,
diasingkan dari istana ayahandanya Sang rabu Dasarata. Dengan ditemani adik
laki lakinya serta istrinya yang setia Sri Rama pergi ke hutan Dandaka. Pada
saat mereka berada di hutan, mereka diketahui oleh Prabu Dasamuka (Rahwana)
seorang raja yang lalim, dan Rahwana pun terpikat oleh kecantikan dewi Sita. Ia
lalu membuat upaya untuk menculik Sita, dan ia dibantu oleh patihnya, Marica.
Dengan kesaktiannya raksasa marica menjelma menjadi seekor kijag emas yang
cantik dan lincah. Dengan demikian maka mereka pun berhasil memisahkan Sita
dari Rama dan Laksmana. Rahwana lalu menggunakan kesempatan ini untuk menculik
Dewi Sita dan membawanya kabur ke Alengka Pura. Dengan mengadakan tipuan ini
maka Rama dan Laksmana berusaha menolong Sita dari cengkeraman raya yang kejam
itu. Atas bantuan bala tentara kera dibawah panglima Sugriwa maka mereka
berhasil mengalahkan bala raksana Rahwana yang dipimpin oleh Meganada, putranya
sendiri. Akhirnya Rama berhasil merebut kembali istrinya dengan selamat.
·
Episode dari Epos itu :
·
Rama, Sita dan Kijang Emas
I.
Rama, Sita dan Laksmana memasuki arena,
lalu muncul Kijang Emas. Sita meminta Rama untuk menangkapnya. Rama
meninggalkan Sita yang dijaga oleh Laksmana. Tiba – tiba terdengar jeritan
minta tolong. Menurut Sita, itu pasti
suara Rama, lalu menyuruh Laksmana untuk mebantunya, karena dituduh hendak
mencari untung atas kematian Rama. Laksmana naik pitam dan pergi meninggalkan
Sita seorang diri.
II.
Sita dan Rahwana
Rahwana
muncul, menculik Sita serta menerbangkannya ke Alengka
III.
Sita, Trijata dan Hanoman
Dengan
ditemani Trijata keponakan Rahwana, Sita meratapi nasibnya di taman istana
Alengka. Hanoman (si kera putih) muncul. Ia berkata bahwa ia adalah utusan Sang
Rama, dan iapun memperlihatkan cincin Rama yang dibawanya Sita lalu menyerahkan
cincinnya umtuk diserahkan kepada Rama dengan pesan bahwa agar Rama segera
menyelamatkannya.
IV.
Rama, Meganda dan Garuda
Adegan
ini memperlihatkan Rama di medan perang melawan Meganda, putra Rahwana. Meganda
menembak Rama dengan panah saktinya, yang tiba tiba berubah menjadi seekor naga
yang kemudian melilit Rama. Dalam keputusannya ia lalu memanggil Garuda,
sekutunya Garuda lalu membebaskan Rama.
V.
Rama, Sugriwa dan Meganda
Munculah
Sugriwa atau si raja kera. Segera terjadi peperangan antara Sugriwa dan
Meganda. Pertunjukkan diakhiri dengan kemenangan pihak Rama. Akhir cerita, Rama
Sita, Laksamana kembali pulang dengan rasa bahagia.
·
TARI SANGHYANG DEDARI
Tari Sanghyag dedari muncul dari
adanya fungsi religious. Untuk tetap menjaga keamanan dan kemakmuran desa. Tari
ini dipertunjukan untuk mengusir roh roh jahat, yang menganggu penduduk desa,
dalam wujud wabah atau kematian.
Dijelaskan bahwa Sanghyang Dedari,
adalah jenis tarian ritual dengan kepercayaan bahwa ada saat saat tertentu
turut menemui umatnya dan ia memasuki tubuh penari. Sanghyang adalah sebutan
“yang berarti suci”.
Dedari artinya malaikat. Tari ini
dipentaskan oleh dua orang gadis mungil dibawah umur, karena keperawanan
berarti kesucian. Tari Sang Hyang dimana para penarinya kesurupan sebelum
menari, dipentas dipura dan diiringi dengan iring iringan menuju tempat yang
ditentukan. Diiringi tembang kidung suara pria dan wanita, para penari mulai
melirik lirik bebas seperti gemulai tarian legong. Sangat ajaib, bahwa gerak
mereka selalu sama, walaupun mereka menari dengan mata tertutup selama
pertunjukan. Begitu kidung terhenti, gadis cilik tersebut terhempas kemudian
segera digotong dan segera dibebaskan dari pengaruh kesurupan oleh pemangku,
setelah memerciki mereka dengan air suci.
·
TARI SANGHYANG JARAN
Ditarikan oleh seorang lelaki
kesurupan, yang berjingkrak jingkrak seperti tingkah laku seekor kuda. Ia
menari diatas bara api terbuat dari sabut kelapa. Jika kidung sanghyang
menuntunnya ke api, maka iapun menari diatas api.
Museum Bali
Disusun Oleh: Nisa
Rahmawati 17/VIII C
A. Sejarah
Museum
bali merupakan museum tertua yang ada di Bali. Jenis museum ini termasuk museum
ethnografi, ini bisa di lihat dari koleksi koleksi yang tersimpan. Koleksi
koleksi tersebut akan dijumpai disini, seperti perlengkapan hidup, perlengkapan
upacara adat, perlengkapan agama dan aspeknya. Museum Bali ini didirikan pada
beberapa tahun setelah kerajaan Bandung diduduki Belanda tahun 1910.
Perencanaan awal pendirian Museum Bali adalah pejabat Pemerintah Belanda,
asisten Residen yang bernama W.F.I.Kroon yang dalam pelaksanaan pengembangannya
di bantu oleh I Gusti Ngurah Alit, Curt Grundler, I Gusti Bagus Jelantik, I
Gusti Ketut Jelantik, dan Raja Tabanan. Bentuk bangunan museum merupakan
perpaduan arsitektur antara pura dan puri. Didirikan diatas areal seluas 2.600
m2 meliputi 3 halaman yaitu:
1.
Halaman luar (jaba)
2.
Halaman tengah (jaba tengah)
3.
Halaman dalam (jeroan)
B. Lokasi
Museum
Bali terletak di lokasi strategis di pusat kota Denpasar, tepatnya di jalan
Mayor Wisnu. Pada bagian sebelah selatan museum terdapat Pura Jagatnat, sedangkan
lapangan puputan Bandung dan Patung Empat Wajah (Patung Catur Muka) berada di
depan Museum Bali.
Bajra Sandhi
Disusun
Oleh: Nesya Pramitasari 15/ VIII C
Museum
Bajra Sandhi merupakan Monumen perjuangan rakyat Bali yang terletak di areal
Lapangan Niti Mandala Denpasar, Jl. Raya Puputan. Museum ini dibangun dengan
meniru bentuk bajra yang sering digunakan oleh pemangku / sulinggih. Museum ini
dibangun di atas tanah seluas 13,8 hektar dengan luas gedung 70 x 70 meter.
Museum ini diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 14
Juni 2003.
Museum
ini menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta
merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa kepahlawanan rakyat Bali dari
generasi ke generasi. Dan dari zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dari 17 anak tangga yang ada dipintu utama, 8 buah tianng agung di
dalam gedung monumen, dan monumen yang tinggi menjulang 45 meter
Bentuk
museum diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Giri Mandara oleh Para Dewa dan Raksasa guna
mendapatkan Tirta Amertha atau air suci kehidupan.
Dinamakan
Museum Bajra Sandhi karena bentuk museum ini seperti Bajra atau genta yang
dipakai oleh para pemimpin Agama Hindu dalam mengiringi pengucapan japa matra
pada saat melakukan upacara Agama Hindu. Adapun begian – bagian yang penting
dalam museum ini adalah :
·
Bangunan museum
yang menjulang melambangkan Gunung Giri Mandara.
·
Guci Amertha
dilambangkan dalam bentuk Kumba ( periuk ) tepat bagian atas museum.
·
Naga yang
melilit museum melambangkan Naga Basuki yang digunakan sebagai tali dalam
pemutaran Giri Mandara.
·
Kura – kura yang
terdapat dibagian bawah museum merupakan simbul dari Bedawang Akupa yang
digunakan sebagai alas pemutaran Girio Mandara.
·
Kolam yang
terdapat di sekeliling museum merupakan simbul dari Lautan Susu yang
mengelilingi Giri Mandara tempat beradanya air suci kehidupan atau Tirtha
Amertha.
Visi
dan Misi Museum Bajra Sandhi :
a. Visi
Terwujudnya
kelestarian nilai – nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kejuangan dalam
mendukung pelestarian dan pengembangan budaya.
b. Misi
Melestarikan
dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya berupa nilai –
nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kejuangan khususnya di hati generasi muda
penerus bangsa. Melaksanakan kajian – kajian ilmiah tonggak – tonggak sejarah
perjuangan rakyat Bali .
Tri Angga, meliputi :
1 . Utamaning Utama Mandala
1 . Utamaning Utama Mandala
2. Madyaning Utama
Mandala
3. Nistaning Utama
Mandala
CAH
AYU
Disusun oleh : Nesya
Pramitasari
Cah Ayu seperti yang
sudah kita ketahui mayoritas sodara – sodara kita di Bali ini adalah umat agama
Hindu sehingga mungkin ad beberapa diantara anda yang kawatir untuk membeli
oleh – oleh makanan di Bali. pusat oleh – oleh makanan di Bali. Cah Ayu adalah
pusat oleh – oleh makanan yang
halal. Cah Ayu ini menawarkan berbagai
macam oleh – oleh khas Bali dan semuanya terjamin halal dan sudah mendapat
sertifikat halal dari MUI.
Letak dari pusat oleh –
oleh halal Cah Ayu ini adalah di daerah di kecamatan Sukawati Kabupaten
Gianyar. Tidak susah untuk menemukanya karena toko ini etpat berada di pinggir
jalur wisata Batu Bulan. Makanan yang dijual memang bermacam – macam antara
lain Gambir, dodol bali, kacang – kacangan Bali yang terdiri dari ebrbagai
amcam kacang. Semua lengkap dengan berbagai ukuran bungkusan namun ada salah
satu makanan oleh – oleh Bali yang memang saat ini diminati , yaitu Pie Susu
Bali. pie susu ini memiliki rasa yang berbeda antara lain, original, keju,
coklat, strawbery. Vanilla dan kacang. Namun menurut saya sendiri enak dengan
rasa coklat. Namun jika ingin membeli pie susu ini sebaiknya melihat tanggal
kadaluwarsa terlebih dahulu karena mas apie susu ini tidak terlalu lama, karena
dibuat tanpa bahan pengawet. Dan jika ditanya masalah harga, murut saya
sangatlah terjangkau dari pada toko yang lainya. Mungkin selisih Rp 2.000.
TANJUNG
BENOA
Disusun oleh : Novita
Dwi Anggraeni /18/VIIC
Tanjung Benoa terletak
di kawasan Tanjung Benoa, dekat Denpasar, Bali. Dari Celuk/Waribangkita ke arah
selatan menuju By pass Ngurah Rai kemuadian melewati Tol laut Bali Mandara.
Disini pemandanganya indah dengan pohon bakau yang hijau. Di pantai ini banyak
wahana air seperti speedboat, boat, banana boat, dll. Dari sini kita juga bisa
menyeberang ke pulau penyu dengan perahu. Air disini sangat tenang dan bersih,
disini banyak turis asing yang berkunjung. Pasir disini juga putih bersih.
Namun pengelola disini kurang ramah dan terkesan memaksa kita mencoba wahana
disini juga seperti objek wisata lainya di Bali. Namun kami tetap senang dapat
berenang disini. Kami dapat mengetahui tentang wisata untuk ekonomi. Setelah
selesai kami kembali pulang saat hari sudah mulai sore.
Disini aku mendapatkan
pengalaman yang baru.
PANTAI
PANDAWA
Disusun Oleh : Annisa Widiasari
05/VIII C
Pantai
Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di daerah Kabupaten Badung, Bali yang
terletak diantara tebing – tebing dan sering disebut Pantai Rahasia (Secret
Beach). Nama asli pantai ini adalah Pantai Melasti karena dahulu pantai ini
sering digunakan untuk upacara Melasti yang merupakan bagian dari upacara hari
Nyepi. Upacara ini digunakan untuk mensucikan diri dari perbuatan buruk di masa
lalu. Pada saat acara Pandawa Beach Festival pada 27 Desember 2012, secara
resmi pantai ini berganti nama yaitu Pantai Pandawa yang melambangkan sebuah
filosofi seperti pandawa. Di depan pantai ini terdapat dua tebing besar yang
dipahat lima patung Pandawa dan Kunti. Namun, akses cepat atau jalan pintas
untuk ke pantai ini jalannya kurang bagus karena sebenarnya dahulu pantai ini
adalah tebing kapur. Maka, saat kita akan menuju pantai ini kita akan disambut
dengan tebing – tebing kapur tersebut. Dibandingkan dengan panati yang lain
seperti Kuta, Sanur, Tanah Lot, dan lainnya, pantai ini masih belum terlalu
populer karena masih baru. Maka dari itu, kawasan ini maih terjaga kebersihan
dan keindahannya sampai saat ini. Tiket masuk ke kawasan ini juga terjangkau
yaitu Rp 2.000/ orang dan parkir Rp 5.000/mobil. Pantai ini cocok untuk
surfing, berenang, dan menaiki kano. Cukup membayar Rp 50.000/jam sudaah dengan
jaket, kano ini bisa dinaiki 2 orang. Selain untuk olahraga air, pantai ini
juga digunakan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan
ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Kawasan ini juga sering digunakan
untuk lokasi pengambilan foto sinetron FTV.
Pantai
Legian Kuta
Disusun
Oleh : Nesya Pramitasari / V III C / 15
Pantai
Legian Kuta Bali- Idola Wisatawan Australia
Wisatawan Australia dan
wisatawan Domestik adalah mayoritas yang berlibur di Pantai ini. Hampir
sebagian besar hotel yang berada di kawasan pantai ini, tamu mereka adalah
Wisatawan Australia dan domestic.
Pantai ini tidak hanya
menawarkan wisata Pantai Bali, tapi juga menawarkan wisata kuliner dan hiburan
malam. Di daerah Legian banyak terdapat shoping center, restoran, bar, café,
pub, mini market, warung makan sederhana yang menyuguhkan makanan dan minuman
sampai larut malam tentunya sambil diiringi oleh live music.
Legian dapat dikatakan
Pantai wisata di Bali idola wisatawan Australia. Karena biaya wisata murah,
tersedia fasilitas berstandar internasional, aman , akses atau lokasi ke lokasi
lain sangat berdekatan dan tidak terlalu ramai seperti Pantai Kuta Bali.
Dikalangan wisatawan domestic, pantai Legian terkenal salah satu pantai tempat
bule memakai bikini di Bali.
Lokasi Pantai Legian
sangat berdekatan dengan airport Ngurah Rai yang berjarak 6 kilometer jika
terjadi kemacetan anda dapat akan sampai lokasi sekitar 20 menit dari airport.
Mencari akomodasi dipantai ini, sangatlah mudah. Mudah dari hotel berbintang sampi
losmen tersedia di kawasan ini, jika anda ingin mencari penginapan murah di
Legian anda dapat mencoba Tune Hotel Legian atau Hotel Kumala.
Pengalaman
Sinau Wisata di Pantai Legian Kuta
Pada kegiatan Sinau
Wisata ke Bali SMP N 3 Depok tanggal 11 – 15 Maret 2016, saya mengunjungi
berbagai tempat wisata di Bali. Salah satu tempat tersebut adalah Pantai Legian
Kuta. Tujuan kami datang di Pantai Kuta adalah untuk melihat keindahan sunset
di Pantai Kuta.
Pada tanggal 13 Maret
2016, Sore hari. Saya beserta teman – teman pergi menuju Pantai Legian Kuta
untuk melihat sunset di sore hari. Dalam perjalanan ini kami tidak bisa
menggunakan bus yang sudah disediakan dari sekolah, karena ukuran bus yang
besar sehingga tidak memungkinkan untuk digunakan perjanan ke Pantai Legian
Kuta yang melewati jalan yang lumayan sempit. Jadi kami semua berganti
kendaraan yang lebih kecil lagi,Kami berganti kendaraan setelah kami sampai di
Pembelian oleh – oleh Krisna. Didalam bus itu pun kami merasa tidak nyaman
karena terlalu sempitnya tempat duduk yang bisa kami duduki. Tak lama kami
menaiki bus itu kami sudah sampai di Pantai Legian Kuta.
Sayang
sekali, waktu sampai di Pantai Kuta untuk melihat sunset sudah terlambat karena
kami sampai disana pada pukul 06.00, jadi kami tidak bisa melihat keindahan
sunset di Pantai Kuta. Kami sangatlah kecewa karena disana kami tidak bisa
melihat sunset, tidak bisa melihat
keindahan Pantai Kuta di sore hari karena hari sudah mulai gelap, dan keadaan
matahari sudah tenggelam. Jadi disana hanya ada lampu kecil yang menerangi sisi samping pantai, sehingga di daerah itu
tidak terlalu terang. Ada juga teman saya yang ingin ke toilet, tetapi saat
ingin masuk, pintu masuk toilet itu sudah dikunci oleh petugas. Sungguh kami
merasa kecewa. Jadi saya dan sebagian teman saya tidak merasa senang saat ada
di Pantai Kuta. Rasa kecewa masih ada di dalam hati kami. Sudah senang ingin
melihat sunset, namun saat disana waktu kami melihat sunset sudah lewat, sehingga membuat kami tidak bisa
melihat keindahan sunset tapi hanya melihat gelapnya Pantai Kuta setelah
matahari tenggelam. Sungguh kami merasa bosan.
Tak lama waktu yang kami habiskan disana kami disana kira – kira hanya
30 menit, lalu kami melanjutkan perjalanan ke Krisna.
Krisna, Tempat Oleh-oleh
Bali
Berkunjung ke Bali, kurang lengkap rasanya jika tidak membeli oleh-oleh. Tidak sedikit juga traveler dalam dan luar negeri selalu memborong oleh-oleh Bali dalam jumlah yang banyak. Krisna pun dapat menjadi tempat berbelanja Anda saat di Bali. Toko oleh-oleh ini terletak di Jl Raya Tuban, Kuta, Bali.
Pusat oleh-oleh Krisna buka 24 jam dan hanya berjarak 5 menit dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai. Keunikan toko ini adalah buka selama 24 jam. Jadi, Anda bisa datang kapan saja.
Berbagai jenis oleh-oleh dapat Anda temukan di Krisna. Mulai dari udeng, topi khas Bali, baju, tas, cemilan khas Bali, topi, kain Bali, hingga lukisan dapat Anda temukan di sana. Banyaknya pilihan dan jenis, akan membuat Anda bebas memilih oleh-oleh sesuai selera dan bujet.
Di bagian depan, ada banyak aneka cemilan khas Bali, seperti kacang, pie susu, macam-macam keripik, ceker garing dan bermacam kue kering. Tidak hanya itu, ada juga berbagai kopi khas Bali seperti kopi Kintamani, kopi Mangsi dan kopi Bali Spirit. Kopi yang ditawarkan pun ada 2 macam, yaitu bubuk dan biji kopi. Harga untuk sekantung kecil kopi pun bermacam-macam, dari Rp 10.500-100.000.
Di bagian belakang, terdapat ruangan besar berisikan kaus-kaus dengan kata-kata lucu. Harganya berkisar dari Rp 20.000-50.000 saja. Tentu saja, ada banyak motif dan warna. Dijamin, Anda tidak cukup membeli satu baju saja!
Bermacam kain Bali pun tersedia di sini. Harganya dari Rp 30.000-Rp 90.000. Selain kain, Di sini juga tersedia bermacam selimut dan bedcover. Motifnya pun menarik, ada motif tradisional khas Bali sampai gambar kartun jagoan anak-anak. Bukan hanya baju, macam-macam tas juga bisa ditemui di sana. Tas perca dari kain Bali dan batik, tas anyaman, dan tas model terkini menjadi stok di toko oleh-oleh ini.
Masih belum puas? Ada berbagai mainan anak-anak tradisional, alat musik tradisional dan aksesoris di sini. Anda bisa puas membeli centong kayu, ukulele, layangan sampai kalung mutiara. Ada juga aksesoris dari emas putih dan ukiran dari kaca. Ada juga gelas-gelas cantik dan pin-pin lucu. Di bagian kanan toko, terdapat area seni. Di sinilah berderet lukisan dengan bermacam bentuk dan tema ada di sana.
Krisna juga memiliki jasa pembungkusan dengan kardus. Dengan membayar Rp 5.000 per kardus, Anda bisa yakin barang belanjaan aman dari kerusakan. Saat ke Bali jangan lupa berkunjung ke Krisna. Dapatkan oleh-oleh yang bagus, lucu, dan unik di sana.
Pura Tanah Lot – Bali
Disusun oleh : Armiftha Fawnia Putri
/ VIIIC/ 30
Objek Wisata,
Pura, Tanah Lot: Pura di atas Karang Laut
Pura Tanah Lot atau juga disebut Pura
Luhur Tanah Lot adalah sebuah tempat suci agama Hindu yang
mempunyai keindahan yang natural, berdiri di tepi pantai di atas sebuah batu
karang laut yang kokoh dan kuat, tempat wisata Tanah Lot pada saat sunset atau
matahari terbenam adalah pemandangan yang terbaik dan sangat indah yang bisa
kita nikmati ketika mengunjungi salah satu tempat/obyek wisata favorit yang
terkenal di Pulau Bali ini dan akan menjadikan liburan Bali anda tidak
terlupakan dan penuh kesan. Tempat suci ini adalah salah satu dari Pura
Kahyangan Jagat, pura yang sangat sakral dan suci serta sangat dijaga kesucian
dan kelestariannya oleh masyarakat Pulau Dewata.Tanah Lot berasal dari kata "Tanah" yang artinya tanah dan "Lot" (Lod) yang artinya laut, karena letaknya di laut atau di pantai seperti mengambang ketika air laut pasang maka dapat diartikan Tanah Lot berarti sebuah Tanah atau Pulau yang terletak di laut, oleh karena itu orang-orang pun menyebutnya Tanah Lot.
Pura Tanah Lot berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, di pesisir selatan pulau Bali kurang lebih 25 kilometer dari Kota Denpasar. Pura Tanah Lot terletak di atas batu karang laut besar menghadap ke samudra Hindia. Tempat ibadah ini adalah sebuah pura Hindu yang dibangun untuk memuja Tuhan dalam manifestasi-NYA sebagai Dewa Laut atau Dewa Baruna untuk keselamatan dan kesejahteraan dunia serta keseimbangan antara laut dan bumi.
Sejarah Pura Tanah Lot
Sejarah berdirinya Pura Tanah Lot sangat erat kaitannya dengan perjalanan
suci dari Blambangan (pulau Jawa) ke Pulau Bali dari seorang pendeta suci yang
bernama DangHyang Nirartha
untuk menyebarkan agama Hindu di pulau dewata, masyarakat juga menyebut Beliau
dengan sebutan DangHyang Dwijendra
atau Pedanda Sakti Wawu Rauh.
Pemimpin (Raja) di Bali pada saat itu adalah Raja Dalem Waturenggong sekitar abad ke-16 Masehi.Di dalam Dwijendra Tatwa di jelaskan suatu ketika Dang Hyang Nirartha kembali ke Pura Rambut Siwi dalam perjalanannya ke pulau Bali, dimana Beliau pertama kali tiba di Bali dari Blambangan pada tahun Saka 1411 atau 1489 Masehi, Beliau telah berhenti di Pura Rambut Siwi ini. Ketika berada di Pura ini untuk beberapa saat, kemudian Beliau melanjutkan perjalanannya menuju Timur (Purwa) dan sebelum meninggalkan tempat itu Beliau menyempatkan diri untuk melakukan upacara "Surya Cewana" dengan masyarakat disekitar sana, setelah memercikkan air suci (tirtha) kepada masyarakat yang ikut bergabung dalam persembahyangan kemudian Beliau meninggalkan pura dan berjalan melanjutkan perjalanan ke Timur, perjalanan Beliau melewati pesisir pantai selatan pulau Bali dan diikuti oleh beberapa pengikut setia Beliau.
Setelah melakukan perjalanan yang panjang akhirnya Dang Hyang Nirartha tiba dan berhenti di sebuah pantai yang terdapat batu karang dan juga terdapat mata air, batu karang itu disebut Gili Beo, "Gili" artinya pulau kecil dan "Beo" artinya burung, jadi Gili Beo berarti pulau kecil yang menyerupai burung. Pada waktu itu di kawasan Desa Beraban ini di pimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, kemudian di tempat inilah DangHyang Nirartha berhenti dan beristirahat, tidak lama Beliau beristirahat datanglah para nelayan yang ingin bertemu dengan Beliau dan membawakan beberapa persembahan untuk Beliau, dan setelah senja tiba mereka memohon kepada Beliau untuk bermalam di rumah mereka, tetapi permohonan mereka ditolak oleh Beliau dan Beliau lebih memilih untuk bermalam di Gili Beo karena di tempat ini Beliau bisa menikmati udara yang segar dengan pemandangan yang indah dan bisa melepaskan pandangan ke segala arah. Pada malam hari sebelum Beliau beristirahat, Beliau menyempatkan diri untuk mengajarkan agama dan moral kepada masyarakat yang datang kepada Beliau, tetapi kehadiran Dang Hyang Nirartha ini tidak disukai oleh Bendesa Beraban Sakti, karena ajaran-ajarannya tidak sesuai dan tidak searah dengan ajaran-ajaran dari Dang Hyang Nirartha dan ini membuat Bendesa Beraban Sakti menjadi marah dan dia mengundang pengikut-pengikutnya untuk mengusir DangHyang Nirartha dari kawasan itu, kemudian untuk memproteksi diri Beliau dari agresi Bendesa Beraban Sakti akhirnya dengan kekuatan supranatural Beliau kemudian Gili Beo dipindahkan agak ketengah ke laut dan Beliau menciptakan ular dari selendang yang Beliau pakai untuk menjaga Gili Beo agar selalu aman dari serangan-serangan jahat. Kemudian setelah kejadian itu Gili Beo berubah nama menjadi Tanah Lot (Tanah di laut), setelah melihat keajaiban dari DangHyang Nirartha akhirnya Bendesa Beraban Sakti menyerah dan kemudian dia menjadi pengikut setia Beliau untuk melanjutkan mengajarkan agama Hindu kepada masyarakat, dan untuk jasanya itu Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada Bendesa Beraban Sakti sebelum Beliau melanjutkan perjalanan suci nya (Keris adalah sebuah belati asimetris khas dari Indonesia yang dipakai sebagai senjata dan juga objek spiritual, keris sering dianggap memiliki kekuatan magis. Awal keris dikenal atau dibuat pada sekitar abad 1360 Masehi dan mungkin menyebar dari pulau ke pulau di seluruh Asia Tenggara). Keris yang diberikan kepada Bendesa Beraban Sakti disebut Jaramenara atau keris Ki Baru Gajah, sampai sekarang keris itu disimpan dengan baik dan sucikan di Puri Kediri. Pada saat itu DangHyang Nirartha menyarankan kepada masyarakat untuk membuat pura (parahyangan) di Tanah Lot karena menurut getaran suci dan bimbingan supranatural Beliau di tempat ini adalah sebuah tempat yang sangat baik untuk memuja Tuhan, dari tempat ini kemudian masyarakat bisa menyembah kebesaran Tuhan dalam manifestasi-NYA sebagai Dewa Laut untuk keselamatan dan kesejahteraan dunia.
Terdapat 8 pura suci yang ada disekitar area Tanah Lot, masing-masing dengan fungsi dan tujuan sendiri.
- Pura Penataran - berlokasi
di bagian utara dari Pura Tanah Lot, pura untuk memuja Tuhan dan
manifestasi-NYA untuk kebahagiaan dan kesejahteraan.
- Pura Penyawang - berlokasi
di bagian barat dari Pura Penataran, ini adalah tempat alternatif untuk
bersembahyang karena pada saat air laut pasang orang-orang yang ingin
bersembahyang tidak bisa naik dan masuk ke Pura Tanah Lot.
- Pura Jero Kandang -
berlokasi sekitar 100 meter di sebelah barat Pura Penyawang, pura ini
dibangun untuk memohon kepada Tuhan agar diberikan kesejahteraan dan
keselamatan bagi ternak dan tanaman.
- Pura Enjung Galuh - berlokasi
dekat dengan Pura Jero Kandang, pura ini dibangun untuk memuja Dewi Sri untuk kesuburan tanah
dan pertanian.
- Pura Batu Bolong -
berlokasi sekitar 100 meter disebelah barat Pura Enjung Galuh, pura ini
digunakan pada saat upacara Melasti atau upacara penyucian.
- Pura Batu Mejan -
berlokasi kurang lebih 100 meter pada bagian barat Pura Batu Bolong, Pura
Batu Mejan juga disebut Pura Beji. Beji berarti mata air dalam bahasa
Bali, masyarakat percaya bahwa air suci dari mata air ini bisa menyucikan
segala sesuatu dari keburukan atau unsur-unsur negatif.
- Monumen Tri Antaka -
Monumen ini dibuat untuk menghormati 3 pahlawan Bali, yaitu: I gusti Ketut Kereg, I Wayan Kamias dan I Nyoman Regug, yang telah
berperang untuk mempertahankan pulau Bali dari penjajah tentara NICA (Netherlands Indies Civil
Administration) pada Juni 1946 di kawasan Tanah Lot.
- Pura Pakendungan -
Berlokasi di bagian Barat kira-kira 300 meter dari Pura Tanah Lot. Di Pura
Pekendungan inilah tempat dimana Dang Hyang Nirartha bermeditasi dan juga
ditempat inilah keris sakti Jaramenara diberikan kepada Bendesa Beraban
Sakti.
Ular Suci Tanah Lot dan Mitos
Ular Suci Pura Tanah Lot
Keunikan dari Tanah Lot adalah terkait dengan mitos dari masyarakat setempat
tentang ular suci yang ada di Pura Tanah Lot, ular suci Tanah Lot dipercaya
sebagai penjaga dan penyelamat dari Pura Tanah Lot dari serangan-serangan jahat
yang mengganggu kesucian pura. Jenis ular itu dari bahasa Latin bernama Bungarus Candidus, ular laut yang
sangat berbisa dan berbahaya, pada tubuhnya mempunyai warna hitam dan putih
melingkar. Ular suci ini akan menyerang siapa saja yang ingin berbuat jahat dan
ingin merusak keberadaan dan kesucian Pura Tanah Lot, tetapi meskipun begitu
ular suci ini akan tetap diam dan tenang di dalam goa yang terdapat di sudut
karang yang ada di dekat Pura Tanah Lot, bahkan pengunjung pun bisa menyentuh
dan mengelus-elus ular suci ini tanpa khawatir akan serangan balik dari ular
ini dan tentu saja kita akan ditemani oleh seseorang yang mengerti akan
karakter dari ular suci ini. Masyarakat setempat juga mempercayai dengan
menyentuh ular suci ini sambil berdoa maka apa yang kita inginkan akan
terkabulkan, sebuah mitos yang boleh dipercaya atau tidak.